
Bismillahirahmanirahim Dikesendirianku, dimana semua sudah dalam alam mimpi, aku tetap bertekat membuat surat cinta ku buat ayah dimana mata ku tidak bisa diajak berkompromi kecintaan ku mengalahkan semuanya, ayah. Saat ananda menuliskan surat ini dilubuk hati ananda sangat berharap ayah dalam lindungan Allah. Jiwa ku meredam membayangi seorang pahlawan. Pahlawan identik dengan perjuangan, perlawanan, pengorbanan. Kadar pengorbanan akan bisa menilai apakah ia pahlawan keluarga atau yang lebih besar pahlawan Negara. Suatu harapan yang sangat besar, jika kata pahlawan ini bermain dikepala ku. Ayah, aku akan selalu katakan kalau Ayah adalah pahlawanku meskipun orang tidak akan rela titel pahlawan itu melekat dipundakmu, tapi aku akan katakan kalau ayah adalah pahlawanku, pahlawanku ayah. Ayah tidak perlu kwuatir asal ayah memberi suatu perlindungan terhadap anakmu dan keluargamu itu adalah pahlawan karena pahlawan adalah memberikan perlindungan, pengorban bagi yang pantas untuk dilindungi. Meskipun ayah menghukum kami karena kesalahan kami, ayah tidak perlu risau karena ayah tetaplah pahlawan kami. Ayah berkaryalah buat kami, keluarga, bahkan Negara berdasarkan FirmanNya yaa ayah. Ayah, didalam kesunyian ini aku merindukanmu… Ditulis di sudut kota bertuah Dipojok kesunyian kamar, penuh lentera |